Tips Cara Mengurangi Kebiasaan Makan Goreangan


Saat batuk, Anda pasti akan mendengar orang menyarankan mengurangi makan gorengan. Bahkan, meski Anda sehat, saran untuk membatasi makanan gorengan juga sering terdengar. Memang, apa dampaknya jika Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan goreng? Apakah ada cara untuk membantu mengurangi kebiasaan makan gorengan? Sontek dengan cara berikut.

Dampaknya terlalu banyak makan gorengan

Pastel, pisang goreng, kentang goreng, dan makanan goreng lainnya memang memiliki banyak penggemar. Anda bisa menjadi salah satunya.

Rasa gurih dan teksturnya yang renyah dijamin membuat Anda ketagihan.


Sayangnya, meski lezat, jenis makanan ini cenderung tidak sehat. Alasannya tak lain adalah kandungan kalori.

Makanan yang digoreng cenderung memiliki kalori lebih tinggi daripada cara mengolah makanan lainnya. Selain itu, menurut sebuah penelitian, makanan yang digoreng juga cenderung mengandung lemak jenuh.

Lemak jenuh ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tidak hanya itu, penyakit kronis lainnya juga semakin agresif menyerang tubuh Anda saat mengonsumsi makanan yang digoreng berlebihan. Beberapa dari mereka adalah obesitas dan diabetes tipe 2.

Mengurangi kebiasaan makan gorengan bukanlah hal yang mudah sehingga Anda perlu cara jitu untuk mengakali itu.

Cara tepat mengurangi makan gorengan
Mengurangi PPok makanan goreng
Meskipun berbahaya, itu tidak berarti bahwa Anda tidak bisa makan makanan yang digoreng sama sekali. Anda masih bisa makan makanan yang satu ini, hanya Anda yang perlu mengurangi atau membatasi makanan itu.

Bagaimana jika saya sangat suka makanan gorengan? Tidak perlu khawatir dan bingung, ikuti sejumlah cara untuk mengurangi makanan gorengan berikut ini.

1. Perkuat niat Anda

Cara paling awal untuk mengurangi kebiasaan makan gorengan adalah memperkuat niat Anda. Mengapa? Jika Anda sudah pandai dalam hal ini, Anda tentu akan lebih kuat untuk menahan godaan untuk makan gorengan ini dan itu.

Baca lebih banyak informasi terkait kesehatan, sehingga memperkuat niat Anda untuk hidup lebih sehat dan mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.

2. Sajikan makanan dengan cara lain

Cara kedua yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi makanan yang digoreng adalah menyajikan hidangan yang tidak digoreng. Anda bisa mengolah makanan ini dengan merebus, mengukus, menumis, membuat kue, atau membakar.

Rasa makanan yang dipanggang dengan sedikit minyak hampir mendekati makanan yang digoreng. Cara mengolah hidangan ini agak lebih aman daripada menggorengnya langsung dengan banyak minyak.

Meskipun tidak seberat saat digoreng, Anda masih bisa mengakalinya. Misalnya, jangan memasak sayuran terlalu lama. Dengan begitu, sayuran Anda tetap renyah meski tidak digoreng dengan minyak.

3. Selalu sediakan camilan sehat

Pernahkah Anda berpikir, tentang apa yang menyebabkan Anda tidak menjauh dari gorengan? Bisa jadi, salah satu alasannya adalah keinginan ngemil.

Tidak memiliki camilan di dalam tas atau di kantor mungkin membuat Anda memilih untuk membeli makanan yang digoreng. Nah, salah satu cara untuk mengurangi makanan yang digoreng adalah Anda harus siap untuk camilan sehat.

Siapkan buah, roti gandum, susu, yogurt, atau puding di kantor atau di tas. Dengan begitu, Anda tidak akan memesan atau membeli makanan yang digoreng di luar.

Agar tidak bosan, cukup gabungkan camilan yang Anda siapkan setiap hari.

4. Buat makanan gorengan Anda sendiri

Sesekali makan gorengan bukanlah masalah, asalkan Anda bisa mengerem nafsu makan agar tidak makan terlalu sering dan sering.

Selain itu, pilih makanan gorengan yang jauh lebih sehat. Membuat makanan yang digoreng saja bisa menjadi salah satu solusi jika Anda benar-benar tidak tahan untuk menghindari makanan yang digoreng.

Dengan membuat makanan yang digoreng sendiri, Anda dapat memantau pilihan dan penggunaan minyak. Pilih minyak yang lebih sehat untuk digoreng, seperti minyak zaitun atau minyak canola.

Hindari menggunakan minyak bekas untuk menggoreng makanan lain. Gunakan sedikit minyak saja agar Anda tidak meninggalkan banyak minyak.

0 komentar:

Posting Komentar